Copyright © motegum
Design by Dzignine
Sabtu, 01 September 2012

Bacterial Cellulose dari Acetobacter xylinum

Bacterial Cellulose dari Acetobacter xylinum
Mohamad Teguh Gumelar

            Acetobacter xylinum merupakan salah satu mikroorganisme yang mampu mensintesis glukosa (gula) menjadi asam asetat. Selain menghasilkan asam asetat, spesies xylinum juga mampu memproduksi dan mengeluarkan fibril selulosa sebagai produk sekunder metabolisme. Fibril tersebut kemudian akan membentuk lapisan seperti tudung/karpet yang mengapung di medium tempat bakteri dikulturkan (dapat berupa air kelapa, air gula, teh manis atau sntan kelapa yang diberi tambahan zat tertentu). Lapisan selulosa tersebut berfungsi untuk melindungi bakteri dari radiasi UV, melindungi dari kekeringan dan menjaga bakteri agar mendapatkan oksigen yang cukup, sebab ia merupakan bakteri aerob (Peggy O'Neill Skinner & Cannon, R.E. 2000). Bagi manusia, lapisan selulosa tersebut dapat dikonsumsi dan sering disebut sebagai nata de coco (nata dari kelapa), apabila medium penumbuhan Acetobacter xylinum adalah air kelapa atau santan kelapa.
           Nata de coco banyak dikonsumsi dan merupakan makanan berserat dengan kalori yang rendah. Makanan ini pertama kali dikembangkan di Filipina dan telah populer ke berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia. Nata de coco banyak diproduksi dari santan kelapa, bukan air kelapa, sebab gula dalam air kelapa mudah terfermentasi secara alami sehingga cepat asam dan menghambat produksi skala industri. Sementara itu, santan kelapa yang diproduksi dari daging kelapa memberikan jalan keluar yang lebih baik, sebab daging kelapa mengandung gula dan lebih mudah disimpan dibandingkan air kelapa (Andriani, Dini, 1996).
           Selain sebagai bahan makanan, bacterial cellulose (BC) yang dihasilkan oleh Acetobacter xyilinum juga dapat diaplikasikan sebagai diafragma sensitif untuk stereo headphones, pengental makanan, cat, tinta, perekat serta perlindungan jangka pendek untuk kulit yang terbakar (sebelum melakukan pencangkokan kulit). BC juga dapat digunakan untuk memproduksi benang dan kertas (Peggy O'Neill Skinner & Cannon, R.E. 2000). Selain itu, BC juga dapat dimanfaatkan dalam produksi bioenergy (Inder M. Saxena, T. Dandekar, R. Malcolm Brown, Jr., 2000).

DAFTAR PUSTAKA

Andriani, Dini. 1996. Pembuatan Nata De Coco dari Beberapa Konsentrasi “Skim” Santan dan Sukrosa. Bogor : Bogor Agricultural University.

Inder M. Saxena, et al. 2000. Mechanism in Cellulose Biosynthesis. School of Biological Sciences, University of Texas at Austin, Austin. http://www.esf.edu/outreach/pd/2000 /cellulose/Saxena.PDF (diakses 24 Agustus 2012).

Peggy O'Neill Skinner & Cannon, R.E. 2000, "Acetobacter xylinum: An inquiry into cellulose biosynthesis", The American Biology Teacher, vol. 62, no. 6, pp. 442-444.

0 komentar:

Posting Komentar