Copyright © motegum
Design by Dzignine
Sabtu, 01 September 2012

What is Analytical Chemistry?

Apa Itu Kimia Analitik?
What is Analytical Chemistry?
Mohamad Teguh Gumelar
             Apa itu Kimia Analitik? Secara singkat, kimia analitik dapat didefinisikan sebagai cabang dari ilmu kimia, yang mempelajari tentang dua hal dari suatu sampel (suatu contoh/cuplikan yang ingin dianalisa secara kimiawi) yakni : terdapat zat apa saja, dan berapa kadar zat-zat tersebut. Untuk memperoleh dua tujuan tersebut, telah dikembangkan berbagai metode analisa kimia, yang 3 di antaranya adalah sebagai berikut :
             What is analytical chemistry? Briefly, analytical chemistry can be defined as a branch of chemistry which focuses on two things from a sample (something which is being analyzed), they are the composition of the sample and the quantity of each substance which construct the sample. In order to reach those goals, some chemical analysis method had been developed and three of them are as below :
a. Potensiometri/Potentiometry
b. Spektroskopi/Spectroscopy
c. Kromatografi/Chromatography
             Pada analisa kimiawi, untuk dua tujuan yang disebutkan pada paragraf sebelumnya, terdapat dua jenis analisa yakni analisa kualitatif dan kuantitatif. Analisa kualitatif bertujuan untuk mengetahui komposisi kimia dari suatu cuplikan/sampel, sementara anlisa kuantitatif bertujuan untuk mengetahui jumlah/kadar zat-zat yang kita ketahui keberadaannya di dalam sampel. Jadi, kedua jenis analisa tersebut saling melengkapi satu sama lain. Apabila kita ingin mengetahui kadar suatu zat, misal logam berat, dalam suatu limbah cair, maka sebaiknya kita mengetahui dulu komposisi zat kimia yang ada dalam limbah cair tersebut, apakah terdapat logam berat atau tidak. Begitupun halnya pada ketiga metode analisa yang disebutkan sebelumnya, terdapat submetode yang dapat dikategorikan menjadi analisa kualitatif dan kuantitatif.
              Chemical analysis are divided into two kinds, they are qualitative analysis and quantitative analysis. Qualitative analysis aims to identify the substances which construct the sample. Meanwhile, quantitative analysis aims to determine the quantity of each/some substances in the sample. Therefore, both of the analysis is complementary to each other. For an example, when we wanted to analyze the quantity of heavy metals in waste water, firstly we should know whether the waste water contains heavy metals or not. Hence we should do qualitative analysis before the quantitative analysis. The three chemical analysis method (which mentioned before), also can be derived into qualitative and quantitative analysis.
             Pada suatu metode analisa kimia, terdapat istilah yang disebut dengan parameter, yakni suatu tolak ukur yang menjadi indikator hal tertentu. Sebagai contoh, apabila kita menyusun sebuah sel elektrokimia, dengan menggunakan elektroda tertentu, ternyata terdeteksi adanya arus listrik. Hal tersebut menandakan bahwa terjadi reaksi spontan, dan arus listrik menjadi parameter dalam kasus tersebut. Berikut ini adalah deskripsi singkat mengenai tiga metode analisa yang disebutkan pada bagian awal teks :
              In a chemical analysis method, there is a term called Parameters. Parameter is a pace which can be used as an indicator of specific things. For an example, if we construct an electrochemical cell and then an electric current detected, that means the cell works spontaneously. In another word, the electrical current is a parameter to determine whether the cell works spontaneously or not. Here are a little description about the three chemical analysis methods, which mentioned before:
 A. Potensiometri/Potentiometry
             Potensiometri merupakan metode analisa kimia dengan menggunakan potensial listrik sebagai indikator dalam pelaksanaan analisa kualitatif maupun kuantiatif. Untuk mempelajari lebih lajut mengenai potensiometri, beserta pemicu, silahkan klik di sini.
              Potentiometry is a chemical analysis method which uses electrical potential as an indicator in qualitative or quantitative analysis. To learn more about potentiometry, click here.
B. Spektroskopi/Spectroscopy
             Spektroskopi mungkin lebih tepat disebut sebagai disiplin ilmu, dibandingkan sebagai metode analisa kimia. Spektroskopi mempelajari interaksi antara materi dan radiasi gelombang elektromagnetik. Interaksi tersebut menjadi parameter dalam analisa kimia ini. Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai spektroskopi, beserta contoh kasus, silahkan klik link di sini.
              Actually, spectroscopy is better be defined as a subject than a chemical analysis method. Spectroscopy study about the interactions between matters and electromagnet wave. The interactions become a parameter in this analysis method. To learn more about spectroscopy, click here.
C. Kromatografi/Chromatography
             Kromatografi merupakan metode analisa yang telah digunakan secara luas untuk separasi dan identifikasi zat-zat yang ada dalam sampel. Metode ini memisahkan komponen-komponen sampel dengan berdasar pada kemampuan komponen dalam sampel tersebut membentuk ikatan dengan fase diam yang digunakan dalam metode kromatografi. Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai kromatografi, beserta contoh kasus, silahkan klik link berikut ini : link (segera).
             Chromatography is an analytical chemistry methods. This method widely used to identify and separates the components of a sample. This method separates sample's components depends on the components tendency to make a chemical bond with the stationary phase. To learn more about chromatography, just click here.(coming soon)

             Mungkin sekian penjelasan singkat mengenai kimia analitik, semoga dapat bermanfaat dan : “Mari kita saling berbagi ilmu pengetahuan, karena ilmu yang bermanfaat akan menjadi tabungan untuk akhirat! :) ”

0 komentar:

Posting Komentar